Senin, 16 Januari 2017

Cendawan di Musim Hujan


Hujan panjang malam hari, setiap malam, memunculkan cendawan segar di sela batu penutup parit. Di tempat yang sama ada ruang teduh yang menjanjikan, dan ada juga tantangan eksternal yang akan menyiksa, yakni terik matahari sepanjang hari. Aku pun tertarik, bagaimana cendawan akan mampu bertahan, atau hanya menjadi The right man in the wrong place at the wrong time ??????

Sekuntum cendawan di pagi hari



Terbakar terik siang hari

Add caption

Satu kalah banyak yang  akan mencoba


Seperti cendawan di musim hujan
Banyak yang tumbuh
Tiada yang bertahan

Ada juga cendawan yang masa hidupnya singkat secara alami, jamur Tudung Tinta (Ink Cap). Jamur yang saat mengembang berwarna putih, kemudian akan berubah hitam seperti tinta yang meleleh, kemudian ya layu.










Sering juga ketemu cendawan yang hidup tenang menempel di batang pohon atau sekitar akar dengan awet. Grup seperti ini disebut Polypore atau Tree Bracket fungus. Ganoderm atau Ling Zhi termasuk jenis ini, tapi yang aku foto kayaknya bukan Ling Zhi, bisa kaya kalau iya, dengan sukarela akan kupetik dan kujual. :)



Ada lagi dalam koleksiku foto jamur atau cendawan edible yang dibudidayakan untuk dikonsumsi, namanya Jamur Tiram atau Jamur Abalon, cukup gampang kata yang punya "kebun", cukup menggunakan kantong serbuk gergaji dan jamur-jamur akan tumbuh sendiri. Sudah gemuk tinggal panen.




Segitu dulu, kalau ada lagi, akan ditambah. hehe !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar