Jika kita berkisah tentang Dandelion, mau tak mau akan
teringat pemandangan dimana jarum-jarum bulu putih berterbangan, baik sengaja
ditiup maupun diterbangkan angin. Dandelion, dalam bahasa Indonesia dikenal
dengan nama Randa Tapak, termasuk salah satu bunga yang paling photogenic dan
terkenal. Bukan saatnya dia mekar, namun setelah jadi seed head (pucuk biji).
Dandelion adalah salah satu anggota keluarga Asteracea,
serumpun dengan bunga Aster, bunga Matahari, bunga Daisy, Selada dan banyak
lagi pokoknya. Sebagian besar adalah gulma (weed), yang sering disebut Daisy
Family. Di Indonesia aku tidak pernah menemukan Dandelion, makanya waktu
jalan-jalan di Osaka, Jepang, senang banget bisa melihat Dandelion di
semak-semak. Yah, sekalipun hasil fotonya enggak gimana, tak bedanya dengan
bunga liar yang sembarangan tumbuh, tapi cukup menyenangkan juga, hihi !
Sekalipun tidak pernah menemukan Dandelion di sini, jangan
berkecil hati, hehe ! Banyak Dandelion palsu yang menggulma di sekitar sini.
Jika kita mencari tahu di internet, gulma-gulma semacam ini sebenarnya edible,
alias boleh dikonsumsi, seperti halnya Dandelion, baik sebagai obat, maupun
sebagai sayur layaknya selada (lettuce) yang emang satu keluarga.
1. Cyanthillium cinereum (Asian Ironweed)
2. Sonchus (Sow Thistle) :
Ini lebih mirip Dandelion karena ukurannya besar, bedanya Dandelion satu tangkai berisi satu bunga, kalau Sonchus bisa beberapa bunga sekaligus. Edible juga sebagian, rasanya enggak tahu, karena tidak pernah coba. :)
Dan bagaimana proses perubahan dari bunga berwarna kuning hingga menjadi bulu-bulu putih yang puffy kayak tepukan bedak, bisa dipelajari dari link berikut ini :
https://www.youtube.com/watch?v=UQ_QqtXoyQw
OOps, hampir ketinggalan si unyu-unyu yang tidak diketahui namanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar